Makassar,- Wacana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata menjadi salah satu isu penting di dalam Forum East Indonesia Tourism and Investment Summit 2023 yang berlangsung di Hotel Claro, Jumat (3/3/2023).
Forum yang dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga dihadiri Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, dan sejumlah pejabat penting tersebut memberikan signal akan hadirnya kawasan yang berpotensi sebagai episentrum penggerak ekonomi di Sulsel.
Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulsel yang menjadi penyelenggara forum ini, selain menghadirkan sejumlah pejabat yang mewakili menteri selaku pembicara, yakni dari Kementerian Investasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, juga Senator dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Bali.
Selain itu, ada pula Manajemen Badan Pengelola KEK Jababeka-Morotai, serta General Manager Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep. Tampil pula Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, sebagai Pembicara.
Andi Utta, sapaan akrab Andi Muchtar Ali Yusuf, tampil memaparkan potensi dan kesiapan Bulukumba dalam menangkap peluang hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata.

Bulukumba akan menyiapkan lahan seluas 294 Hektare (Ha) yang sudah mendapatkan izin pemanfaatan yang terintegrasi dengan kawasan industri pembuatan perahu pinisi dan konsep pembangunan Bandara Pariwisata.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 tertuang visi dan misi yang menguatkan konsep pembangunan sektor pariwisata, selain sektor unggulan lainnya, yaitu pertanian, perikanan, dan industri.
Andi Utta dalam paparannya menekankan sektor pariwisata sebagai sektor yang memiliki potensi dan kontribusi besar dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.
Hal itu ditunjukkan dengan angka kunjungan wisatawan yang meningkat dari tahun ke tahun dan terakhir 2022 mencatat capaian tertinggi dengan 680 ribu lebih kunjungan. Hal ini tentu memberikan dampak multiplayer effect di berbagai bidang.
“Demikian pula kontribusi terhadap pendapatan asli daerah yang mencapai Rp7,3 miliar,” papar Andi Utta yang berlatar belakang pengusaha ini. (***)