HUT RI ke-80, Bupati Andi Utta Resmikan Kebun Asimilasi dan Serahkan Remisi WBP Lapas Bulukumba

Avatar
__Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf (Andi Utta), hadir langsung untuk meresmikan kebun asimilasi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Andi Herfida Muchtar, Wakil Bupati Andi Edy Manaf, jajaran Forkopimda, serta Sekda Muh Ali Saleng/red*

HARAPANBARU.NET_Bulukumba – Suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Lapas Kelas IIA Bulukumba tahun ini terasa berbeda.

Jika biasanya upacara pemberian remisi digelar di balik tembok penjara, kali ini kegiatan dilaksanakan di lahan produktif milik Lapas yang baru saja diresmikan menjadi Kebun Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), Minggu (17/8/2025).

Kehadiran Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf (Andi Utta) bersama Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Andi Herfida Muchtar, Wakil Bupati Andi Edy Manaf, unsur Forkopimda, serta Sekda Muh Ali Saleng, menjadi penanda penting bahwa program pembinaan warga binaan kini semakin berorientasi pada kemandirian dan produktivitas.

Ratusan WBP Dapat Remisi HUT RI

Momentum kemerdekaan selalu menjadi harapan baru bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Tahun ini, sebanyak 272 orang menerima Remisi Umum dengan pengurangan masa tahanan antara 1 hingga 6 bulan.

Tiga di antaranya bahkan mendapat Remisi Umum II sehingga bisa langsung menghirup udara bebas.

Tidak hanya itu, peringatan kemerdekaan ke-80 juga menghadirkan Remisi Asta Dasawarsa, penghargaan khusus yang diberikan setiap kelipatan 10 tahun kemerdekaan RI. Sebanyak 318 WBP mendapatkan pengurangan masa tahanan mulai 5 hingga 90 hari.

BACA JUGA:  Gelombang Penjarahan di Jakarta: Rumah Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, hingga Sri Mulyani Jadi Sasaran Amarah Rakyat
Dari total penghuni Lapas Bulukumba sebanyak 495 orang, sebagian besar kini mendapat pengurangan hukuman yang memberi mereka kesempatan lebih cepat untuk kembali ke masyarakat.

Dari Remisi ke Reintegrasi

Kalapas Bulukumba, Akbar Amnur, menegaskan bahwa HUT RI tahun ini bukan hanya soal pemberian remisi, tetapi juga tentang menguatkan pembinaan yang berkelanjutan.

“Kegiatan hari ini bukan sekadar seremoni. Kami meresmikan Sarana Asimilasi dan Edukasi sebagai ruang pembinaan produktif. Hasil pertanian dari kebun ini akan digunakan untuk konsumsi warga binaan sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional,” jelasnya.

Selain peresmian kebun, kegiatan lain yang digelar antara lain Porseni antar WBP dan petugas Lapas, pemeriksaan kesehatan, kerja bakti, pemberian bantuan sosial, hingga Mini Soccer APH Cup. Tidak ketinggalan, penanaman pohon dilakukan sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan.

Pembinaan Karakter dan Harapan Baru

Pembinaan di Lapas Bulukumba juga menyentuh aspek karakter dan moral. Hal ini ditandai dengan peresmian Gugus Depan Pramuka WBP, wadah bagi narapidana untuk memperkuat wawasan kebangsaan dan integritas diri.

“Kami ingin membangun sistem pemasyarakatan yang inklusif, humanis, dan berdampak nyata. Karena itu, kami berharap Forkopimda dan masyarakat terus mendukung reintegrasi sosial warga binaan,” ujar Akbar.

Upacara semakin hidup ketika warga binaan menampilkan teatrikal perjuangan kemerdekaan, seolah mengingatkan bahwa di balik jeruji besi pun semangat nasionalisme tetap berkobar.

Pesan Kemerdekaan

Bupati Andi Utta dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas inovasi Lapas Bulukumba.

Ia menegaskan bahwa pembinaan yang menyentuh aspek produktif, lingkungan, dan karakter merupakan langkah nyata dalam menyiapkan warga binaan kembali ke masyarakat.

Peresmian kebun asimilasi ini pun menjadi simbol bahwa kemerdekaan bukan hanya milik mereka yang bebas, tetapi juga hak setiap insan yang berusaha memperbaiki diri dan berkontribusi untuk bangsa. (red)*