
HARAPANBARU.NET – Upaya menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto, terus diperkuat.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggagas sistem Deteksi Dini Transaksi Keuangan Mencurigakan (DETAK) MBG sebagai langkah preventif agar dana program tidak disalahgunakan.
Inisiatif ini dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Gedung Pusat Pelatihan dan Pendidikan Anti-Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Cimanggis, Depok (21/8).Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK, Fithriadi.
Kompleksitas Program MBG Butuh Pengawasan Ketat
Program MBG yang menyasar jutaan penerima manfaat dinilai kompleks karena melibatkan banyak pihak, mulai dari penyedia pangan, sekolah, hingga pemerintah daerah.
Kompleksitas ini, menurut PPATK, menuntut adanya tata kelola yang terintegrasi dengan sistem pengawasan keuangan yang kuat.
“Dengan sistem pengawasan yang kuat, diharapkan program MBG berjalan tepat sasaran, memberi manfaat besar bagi masyarakat, sekaligus terhindar dari potensi penyalahgunaan maupun penyelewengan dana, termasuk tindak pidana korupsi,” tegas Fithriadi, dikutip dari laman website resmi PPATK, Jumat 29/08.
MBG Bukan Sekadar Program Gizi
Direktur Kerja Sama dan Kemitraan BGN, Muhammad Risal Salawange, menekankan bahwa MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak bangsa. Program ini juga membawa dampak ekonomi luas, mulai dari membuka lapangan kerja hingga menggerakkan sektor pangan nasional.
“Ini program yang sangat strategis dari pemerintahan Presiden Prabowo. Selain memenuhi gizi generasi bangsa, MBG bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko Pemenuhan Gizi BGN, Rufriyanto Maulana Yusuf, menambahkan bahwa program MBG memerlukan kolaborasi erat lintas lembaga.
“PPATK menjadi mitra strategis BGN dalam mengawasi transaksi keuangan mencurigakan, agar program berjalan optimal dan akuntabel,” jelasnya.
DETAK MBG, Simbol Komitmen Nasional
Sistem DETAK MBG diharapkan menjadi simbol komitmen nasional terhadap transparansi dalam pengelolaan program prioritas. Langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita untuk menuju Indonesia Maju, di mana kesejahteraan masyarakat dijaga dengan pengawasan keuangan yang ketat dan terintegrasi.
Dengan hadirnya DETAK MBG, pemerintah memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis tidak hanya sekadar janji politik, tetapi menjadi gerakan nyata yang menjunjung integritas, memberdayakan masyarakat, serta melahirkan generasi sehat dan produktif. (red)*