Buka Bimtek Ketahanan Pangan, Bupati Bulukumba Motivasi UMKM: Kemasan Menarik dan Higienitas Produk Jadi Kunci Sukses

Avatar

HARAPAN BARU.NET, Bulukumba – Suasana Ballroom Hotel Agri, Kamis pagi 21 Agustus 2025, riuh oleh tepuk tangan puluhan pelaku usaha industri rumah tangga pangan (IRTP) yang didominasi ibu-ibu.

Mereka tersenyum sumringah mendengarkan wejangan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf atau yang akrab disapa Andi Utta, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP).

BACA JUGA:  Bupati Andi Utta Serahkan Penghargaan Satu Data Indonesia 2025, Ini Daftar Pemenangnya
Acara yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba ini, menjadi ruang belajar sekaligus ajang motivasi bagi pelaku UMKM.

Kehadiran Andi Utta, yang datang bersama Ketua Tim Penggerak PKK Bulukumba Hj Andi Herfida Muchtar, seakan menambah energi baru bagi para peserta.

UMKM Penopang Ekonomi Pasca Pandemi

Di hadapan para peserta, Andi Utta menegaskan betapa pentingnya peran UMKM dalam menopang perekonomian Bulukumba. Ia menyebut, pasca pandemi Covid-19, geliat UMKM terbukti menjadi salah satu kunci penekan inflasi daerah.

“UMKM sangat membantu pasca pandemi. UMKM di Kabupaten Bulukumba tumbuh luar biasa,” ujar Andi Utta disambut riuh tepuk tangan peserta.

Sebagai bupati dua periode dengan latar belakang pengusaha, Andi Utta mengaku mendapat amanah memimpin di masa-masa sulit: pandemi Covid-19 pada periode pertama, dan kebijakan efisiensi anggaran di periode kedua.

Namun, ia tetap optimistis. Bukti paling nyata, kawasan Pantai Merpati kini disulap menjadi pusat perputaran ekonomi UMKM yang semakin hidup.

Kemasan dan Higienitas Jadi Sorotan

Namun, Andi Utta mengingatkan, dukungan pemerintah daerah saja tidak cukup. Pelaku UMKM harus terus meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar yang kian kompetitif. Salah satu hal yang ia garis bawahi adalah kemasan.

“Saya ambil contoh Banana Tokyo. Setiap kali ke Tokyo saya beli. Padahal, sanggara bandang kita jauh lebih enak. Tapi yang membedakan adalah kemasannya. Jadi kemasan itu penting,” jelasnya.

Selain kemasan, higienitas produk menjadi syarat mutlak. Ia menekankan pentingnya sterilisasi dalam setiap tahap produksi makanan dan minuman.

“Untuk proses awal, pastikan semua bahan steril. Tangan harus bersih, alat masak steril, apalagi kalau ada plastik yang digunakan. Produk makanan itu sensitif, sedikit saja salah, market bisa hilang,” tegasnya.

Belajar dari Negara Lain

Andi Utta membandingkan kondisi produk UMKM lokal dengan negara-negara yang sering ia kunjungi seperti Jepang, Korea, dan Singapura. Di negara tersebut, produk UMKM benar-benar higienis dan terjaga kualitasnya.

“Pada prinsipnya kita harus menjadi kepercayaan pelanggan. Caranya, jaga kualitas dan pertahankan cita rasa khas. Kalau tidak, pelanggan akan mencari tempat lain,” imbuhnya.

Sebagai seorang pengusaha yang memulai usaha dari nol, Andi Utta menegaskan bahwa ilmu praktis yang ia bagikan bukanlah teori semata. Ia berharap Bimtek ini tidak hanya menjadi seremoni, melainkan benar-benar diterapkan oleh peserta.

“Saya basic-nya pengusaha, bukan birokrat tulen. Saya belajar dari bawah. Saya harap bimtek ini tak sebatas seremoni, tapi betul-betul diterapkan,” tutupnya sebelum membuka acara secara resmi.

Komitmen Bulukumba Majukan UMKM

Dengan semangat yang ia tularkan, Andi Utta ingin memastikan bahwa UMKM Bulukumba tak hanya bertahan, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional hingga global.

Pemerintah daerah, lewat berbagai program dan fasilitasi, berkomitmen mendorong lahirnya produk UMKM yang berdaya saing tinggi, higienis, dan berkelas. (Red)*