
HARAPANBARU.NET, BULUKUMBA, – Di tengah isu kesehatan dan gizi yang kian kompleks, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulukumba mengambil langkah progresif. Mereka memperkuat benteng pertahanan keamanan pangan melalui edukasi digital bagi para penjamah makanan.
Pada Selasa, 2 September 2025, Dinkes Bulukumba menggelar pelatihan intensif di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Batuasang, Kecamatan Herlang.
Inisiatif ini bukan sekadar formalitas, melainkan investasi krusial untuk melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman foodborne disease.
Kepala Dinkes Bulukumba, dr. Amrullah, menekankan pentingnya peran penjamah makanan sebagai garda terdepan dalam memastikan keamanan pangan.
Langkah inovatif diambil dengan memanfaatkan teknologi digital. Para penjamah makanan dilatih menggunakan Learning Management System (LMS) Pelataran Sehat dari Kementerian Kesehatan.“Mereka adalah kunci,” ujarnya, “Makanan yang bergizi saja tidak cukup; kebersihan dan keamanan harus terjamin.” Penegasan ini menggarisbawahi bahwa keamanan pangan adalah isu serius yang memerlukan perhatian khusus, dikutip dari laman Radar selatan, pada Rabu, 03/09.
“Ini adalah terobosan,” kata dr. Amrullah, “Pembelajaran tidak lagi terbatas di kelas, tetapi bisa dilakukan kapan saja, di mana saja.”
Pendekatan ini mencerminkan adaptasi terhadap tren digital yang memungkinkan pembelajaran lebih fleksibel dan berkelanjutan.
Pelatihan ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pencegahan kontaminasi, sanitasi peralatan, hingga pengelolaan bahan pangan yang benar. Tujuannya jelas: menekan risiko penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne disease).
Dengan membekali para penjamah makanan dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, Dinkes Bulukumba berharap dapat menciptakan lingkungan pangan yang lebih aman dan sehat. (Red)*