Berita  

Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar Kunjungan Kerja di Bulukumba

BULUKUMBA, HARAPAN BARU,- Dalam rangka pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja (studi lapang) terkait pengembangan, pengelolaan dan pemasaran usaha ekonomi kreatif untuk peningkatan perekonomian dibidang kepariwisataan dan ekraf, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba menerima kunjungan kerja Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar yang bertempat di ruang Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba, Selasa, 10/12/2024.

Kunjungan ini melibatkan kelompok sadar wisata, pelaku ekonomi kreatif, dan pengelola destinasi wisata, dengan tujuan utama untuk mempelajari secara mendalam pengembangan ekonomi kreatif dan pengelolaan destinasi wisata di Kabupaten Bulukumba.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bulukumba Ferryawan Z Fahmi didampingi sekretaris, menyampaikan gambaran umum mengenai potensi dan strategi pengembangan pariwisata di Bulukumba.

Dalam kunjungan ini baik kepala Dinas pariwisata pemuda dan olahraga Bulukumba serta Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Polewali mandar berdialog dan saling berbagi pengalaman terkait strategi pengelolaan pariwisata serta ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Selain diskusi dan sharing terkait Wisata dan ekonomi kreatif, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar diajak ke beberapa tempat serta melihat seperti apa wisata dan ekonomi kreatif yang ada di Bulukumba itu sendiri.

Beberapa titik wisata dan ekonomi kreatif yang didatangi antara lain:

1. Pantai Merpati: Mengunjungi pantai yang telah ditetapkan sebagai pusat kuliner di Bulukumba untuk melihat potensi dan pengelolaannya.

2. Miniatur Pinisi di Adiba Souvenir: Mengamati proses pembuatan miniatur kapal Pinisi yang menjadi ikon budaya dan daya tarik wisata khas Bulukumba.

3. Sentra Pembuatan Jagung Marning: Mengunjungi kawasan produksi di Jalan Melati untuk mempelajari proses pembuatan produk lokal unggulan ini.

4. Tanah Beru dan Tebing Mattoanging: Meninjau kawasan wisata bersejarah dan alam dengan potensi besar untuk pengembangan pariwisata.

5. Desa Wisata Tri Tiro (Atap Konjo): Mengobservasi pengelolaan desa wisata sebagai salah satu model pengembangan ekowisata berbasis masyarakat.