Cekcok Pedagang Asongan di Anjungan Pantai Losari yang Viral di Media Sosial, Berakhir Damai

Avatar

HARAPAN-BARU.NET, Makassar – Suasana Anjungan Pantai Losari, ikon wisata Makassar yang selalu ramai dikunjungi warga, mendadak ricuh pada Selasa malam, 23 September 2025.

Sebuah insiden cekcok antara dua pedagang asongan terekam kamera pengunjung, lalu viral di media sosial.

BACA JUGA:  Presiden Prabowo Berduka, Janjikan Perlindungan Keluarga Driver Ojol Tewas Ditabrak Rantis Brimob
Dalam video berdurasi singkat yang beredar, terlihat seorang pedagang wanita paruh baya, Dg. Baya (50), bersitegang dengan pedagang lain bernama Arul.

Pertengkaran itu direkam oleh sejumlah mahasiswa yang sedang berkunjung, kemudian diunggah dengan judul provokatif “Viral! Pedagang Ngamuk di Anjungan Pantai Losari, Gara-gara Ada Pesaing Baru!”.

Hanya dalam hitungan jam, video tersebut menyebar luas, dibagikan hingga 491 kali, menuai 632 komentar, dan meraup 17,3 ribu tanda suka, dilansir dari laman suara Makassar (27/09).

Tak pelak, peristiwa ini menjadi bahan perbincangan warganet, sebagian menyayangkan, sebagian lain justru menyoroti persaingan pedagang di kawasan wisata.

__Foto: Pemuda Pejuang Losari Makassar sekaligus Ketua Makassar Racing Family “Kamal Losari” saat menerima penghargaan IMI Award di Bulan Ramadhan yang lalu.

BACA JUGA:  Belanja Negara 2026: Sri Mulyani Optimalkan TKD untuk Dongkrak Pembangunan dan Kesejahteraan di Daerah
Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Ketenangan akhirnya datang dua hari kemudian. Kepala UPTD Anjungan Pantai Losari, Muliany Rosa Arifin, bersama pemuda pejuang Losari, Kamal Losari, mempertemukan kedua pedagang pada Kamis (25/9/2025).

Dalam pertemuan itu, Arul secara terbuka menyampaikan penyesalan. Ia mengakui sempat meminta mahasiswa untuk memviralkan rekaman kejadian.

“Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dg. Baya dan pihak UPTD. Saya menyesal sudah meminta mahasiswa untuk memviralkan video itu. Saya berjanji tidak akan lagi berjualan di Anjungan Mandar sesuai aturan yang berlaku,” ujar Arul, dikutip dari laman suara Makassar.

BACA JUGA:  Bulukumba VR Tourism Menjadi Inovasi Unggulan di SINOPAN 2025, Dorong Pariwisata Digital Inklusif
Sementara itu, Dg. Baya juga mengakui khilaf karena terpancing emosi hingga melontarkan kata-kata kasar bahkan melempar batu.

“Saya mohon maaf atas ucapan saya yang tidak pantas. Saat itu emosi saya memuncak karena sering menegur, tapi akhirnya terpancing juga,” katanya.

Arul menerima permintaan maaf tersebut, dan keduanya sepakat berdamai serta tidak memperpanjang masalah.

Mahasiswa Turut Minta Maaf

BACA JUGA:  Pendaftaran Baine Run 2025 Bulukumba Resmi Dibuka, Targetkan 2.000 Pelari Perempuan
Tak hanya para pedagang, mahasiswa yang merekam sekaligus mengunggah video itu juga hadir dalam pertemuan. Mereka mengaku tidak menyangka unggahannya akan viral dan menimbulkan salah paham di tengah masyarakat.

“Kami meminta maaf kepada Ibu Dg. Baya. Video yang kami unggah tidak sesuai dengan kronologi sebenarnya, kami menyesal hal ini jadi viral,” ungkap salah seorang mahasiswa.

Pentingnya Menjaga Kondusivitas

Kepala UPTD Muliany Rosa Arifin berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga, baik bagi pedagang maupun pengunjung.

Menurutnya, menjaga kondusivitas kawasan wisata adalah tanggung jawab bersama.

Anjungan Pantai Losari bukan sekadar ruang publik untuk bersantai, tetapi juga wajah Makassar di mata wisatawan.

Keharmonisan antar pedagang, pengunjung, dan pengelola menjadi kunci agar kawasan ini tetap nyaman, aman, dan ramah bagi siapa pun yang datang.