LHARAPAN-BARU.NET, Bulukumba – Upaya menanamkan kecintaan terhadap lingkungan dan ketahanan pangan di Kabupaten Bulukumba kini menyentuh generasi paling muda.
Melalui inovasi GEMOIH CILIK (Gerakan Menanam Lombok Cinta Lingkungan), Bunda PAUD Bulukumba, Andi Herfida Muchtar, resmi meluncurkan gerakan edukasi lingkungan untuk anak-anak usia dini di TK Pertiwi.
Program ini merupakan replikasi dari GEMOIH (Gerakan Menanam Lombok Nikmati Hasilnya) yang sebelumnya diinisiasi oleh TP-PKK Kabupaten Bulukumba.Tujuannya jelas, mengedukasi anak sejak dini untuk peduli lingkungan sekaligus memahami manfaat pertanian sederhana.
Edukasi dari Hulu: Anak Usia PAUDDalam sambutannya, Andi Herfida menegaskan bahwa usia PAUD merupakan fase penting untuk menanamkan nilai positif.
Anak-anak pada masa ini memiliki kecenderungan meniru perilaku orang dewasa dan gemar bermain tanah, sehingga cocok untuk diajarkan menanam.
“GEMOIH CILIK adalah inovasi dari PKK yang diaplikasikan kepada anak-anak kita. Edukasi lingkungan harus dimulai dari hulu, sejak usia dini,” ujar Andi Herfida.
Ia menambahkan, anak-anak TK perlu mendapat pembelajaran langsung bagaimana cara mencintai lingkungan. Tidak hanya sekadar teori, tetapi lewat praktik sederhana seperti menanam cabai.
Dari Penghijauan ke Nilai Ekonomi
GEMOIH CILIK tidak hanya berfokus pada penghijauan. Program ini juga mengenalkan anak-anak pada nilai ekonomis dari hasil panen.
Melalui aktivitas menanam cabai, anak-anak bisa melihat hasil nyata dari tanaman yang dirawat, sekaligus belajar memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Herfida juga mendorong keterlibatan orang tua dan guru. Menurutnya, kegiatan menanam sebaiknya tidak berhenti di sekolah, melainkan dilanjutkan di rumah agar anak terbiasa berinteraksi dengan lingkungan.“Anak-anak jangan hanya diajar menanam di sekolah saja. Di rumah juga perlu diajak agar tumbuh rasa cinta terhadap lingkungan,” tuturnya.
Harapan Jadi Gerakan Kolektif
Bunda PAUD Bulukumba berharap GEMOIH CILIK dapat direplikasi di seluruh TK dan PAUD di Kabupaten Bulukumba. Dengan begitu, gerakan ini bukan hanya melahirkan generasi cinta lingkungan, tetapi juga anak-anak yang mandiri dan memahami manfaat ekonomi dari pertanian sederhana.
Gerakan ini diharapkan menjadi langkah berkelanjutan untuk mendukung penghijauan sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Bulukumba.